Menu

Mode Gelap
Aksi Demo Kamisan di KPK, Massa Garantor Desak Firli Bahuri cs Panggil Ahmad Sahroni & Ahmad Ali soal Dugaan Korupsi Demo Tolak Kenaikan BBM Bersubsidi, Massa PMII Tuntut Pemerintah Transparan Jika Pemerintah Ngotot Naikkan Harga BBM, Aktivis Corong Rakyat: 6 September Bakal Demo Bersama Buruh, Aktivis, Mahasiswa Polemik Perusahaan Bir Jadi Sponsor Formula E, GPMI: Ketua Panitia Jangan Tunggu Rakyat Turun ke Jalan Melakukan Penolakan !! Diskusi Corong Rakyat, Kelompok Radikal Makin Brutal Manfaatkan Isu IKN, Tunda Pemilu, Papua, Halal, Migor untuk Memperkeruh Suasana

News · 12 Feb 2022 03:57 WIB ·

Kementerian LHK Gelar FGD Kajian DDDT Berbasis Jasa TNK


 Kementerian LHK Gelar FGD Kajian DDDT Berbasis Jasa TNK Perbesar

InfoPublik – Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Dirjen Konservasi SDA dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Kajian Daya Dukung Daya Tampung (DDDT) Berbasis Jasa Ekosistem Taman Nasional Komodo (TNK), Jumat (11/02) di Hotel Bintang Flores Labuan Bajo Manggarai Barat

FGD DDDT dilaksanakan secara Hybrid melalui faktual dan zoom meeting. Turut hadir faktual di ruang pertemuan hotel Bintang Flores antara lain Asisten Perekonomian dan Pembangunan Martinus Ban dan Asisten Administrasi Umum Setda Manggarai Barat Ismail Surdi

Kemudian Kepala BTNK Lukita Awang, perwakilan Polres Mabar, Dirut BPOLBF Shana Fatina, kepala PKH Mabar, Dirut PT. Flobamor, Dinas KPP Mabar.

FGD ini dilaksanakan dalam rangka upaya mengantisipasi perkembangan pengelolaan Taman Nasional Komodo seiring dengan penetapan Labuan Bajo sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, diperlukan suatu kajian yang dapat memastikan pengelolaan taman nasional dapat berkelanjutan.

Lukita Awang Nistyantara, Kepala BTNK dalam sambutanya mengatakan Taman Nasional Komodo (TNK) sebagai Situs Warisan Dunia dan Destinasi Ekowisata Kebanggaan Nasional perlu kita jaga bersama-sama dengan arah pengelolaan konservasi yang konstruktif dan seirama.

“Sebagai Situs Warisan Dunia dan Destinasi Ekowisata Kebanggaan Nasional dan titipan anak cucu, TNK perlu kita jaga keberlanjutannya,” ucap Lukita Awang

Dijelaskannya TNK merupakan habitat bagi biawak komodo beserta satwa dan tumbuhan lainnya baik yang hidup di wilayah daratan maupun perairan yang satu sama lainnya saling berhubungan. TNK juga merupakan tempat tinggal bagi masyarakat lokal yang telah bermukim terhitung sejak pertama kali Taman Nasional Komodo ditunjuk hingga ditetapkan.

TNK sebagai Cagar Biosfer Komodo tentunya memiliki perpaduan antara keunikan biodiversitas dengan sosial budaya masyarakat. Legenda dan mitos lahir di kalangan masyarakat setempat oleh karena adanya simbiosis dan harmonisasi antara manusia dengan satwa liar yang hidup berdampingan satu sama lain.

TNK membentang tinggi hingga ke wilayah pegunungan di Pulau Komodo dan menjulang dalam hingga ke beberapa titik perairan dalam berwarna biru kegelapan. Ekosistemnya unik dan mendapatkan perhatian masyarakat dunia oleh karenanya.

“Taman Nasional Komodo merupakan destinasi wisata alam kekinian. Maka Bapak dan Ibu jangan heran jika keinginan para pelajar Indonesia dan luar negeri untuk dapat belajar langsung di laboratorium alam ini semakin tinggi setiap tahunnya,” jelas Lukita Awang

Ia juga menyampaikan bahwa mengelola TNK tidaklah mudah. Sangat kompleks. Banyak faktor dan hal yang perlu menjadi pertimbangan seksama agar produksi kebijakan tepat sasaran positif tidak hanya untuk pengelolaan namun juga konstruktif bagi biodiversitas dan sosial masyarakat di dalam dan sekitarnya.

“Oleh karena itu, segala bentuk kajian ilmiah harus dilakukan dengan sangat hati hati dan dapat dipertanggungjawabkan sepenuhnya. Precautionary principle (prinsip kehati-hatian),” ujarnya

Kajian DDDT berbasis jasa ekosistem ini merupakan kajian yang dinantikan sejak lama. Menurutnya Informasinya dapat gunakan untuk menentukan kebijakan pengelolaan lebih tepat sasaran dan berbasiskan data ilmiah. Scientific based, evidence based, experience based perlu diperhatikan.

Ia berharap peserta FGD dapat memberikan masukan konstruktif untuk menyempurnakan kajian ini semata untuk giat mendukung pengelolaan kawasan TNK lebih positif lagi ke depannya.

“Saya juga berharap FGD ini bukan menjadi FGD pertama dan terakhir, namun menjadi pertemuan pembuka untuk FGD FGD lain berikutnya hingga dokumen kajian dapat terselesaikan secara sempurna,” harap kepala BTNK Lukita Awang, (Syarif ab -TIM IKP Kominfo Mabar)

 

infopublik.id/kategori/nusantara/605747/

kementerian-lhk-gelar-fgd-kajian-dddt-berbasis-jasa-tnk

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Minta KPK Kerja Cepat Usai Pemeriksaan Edi Sumantri, Advokat Peradi : Segera Naikkan Kasus Formula E ke Penyidikan

30 March 2023 - 10:15 WIB

Pemeriksaan Edi Sumantri Soal Formula E, Pengamat : Jangan Cuma Formalitas, Tapi Harus Picu KPK Naik ke Penyidikan

29 March 2023 - 11:33 WIB

SDR : KPK Harus Berani, Tuntaskan Kasus Formula E Apalagi Ini Libatkan Nama Eks Gubernur DKI Anies!

28 March 2023 - 15:14 WIB

Petrus Selestinus: Meski Pahit Rasanya bagi Anies Baswedan atau Publik, KPK Harus Jujur Soal Kasus Formula E!

24 March 2023 - 09:18 WIB

KPK Kena Gertak Politik, Jadi Plintat-plintut! LSAK : Jawab Dong Keraguan Publik Soal Kasus Formula E!

23 March 2023 - 14:53 WIB

Kasus Formula E Mandeg, SDR : Bukti Sudah Ada & KPK Tak Perlu Gunakan Mens Rea, Tunggu Apa Lagi?

21 March 2023 - 13:26 WIB

Trending di News