Jakarta – Sebagai mahasiswa muslim, Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (HIMA PERSIS) dengan tegas menolak isu Indonesia gelap yang sedang berkembang di masyarakat.
“Isu ini tidak berdasar, juga menunjukkan pesimisme yang bertentangan dengan ajaran Islam.” ungkap HIMA PERSIS dalam keterangannya, hari ini.
Mengutip ayat Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11). Ayat ini mengajarkan kita untuk memiliki optimisme dan kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan.
“Kami menilai bahwa isu Indonesia gelap hanya akan memecah belah masyarakat dan membuat kita kehilangan fokus pada tujuan yang lebih besar, yaitu membangun Indonesia yang lebih baik.” tegasnya.
Sebagai muslim, pihaknya mengimbau agar kita harus memiliki visi yang jelas dan optimis tentang masa depan, serta berusaha untuk menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan dan kemajuan bagi bangsa.
Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada yang lebih baik dari orang yang memiliki iman dan amal yang baik.” (HR. Muslim). Hadits ini mengajarkan kita untuk memiliki iman yang kuat dan beramal yang baik dalam menghadapi tantangan.
Sebagai mahasiswa muslim, HIMA PERSIS memahami bahwa memiliki tanggung jawab untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Pihaknya tidak ingin menjadi bagian dari masalah, tapi kita ingin menjadi bagian dari solusi.
“Kami ingin mengajak semua pihak untuk terus berkontribusi dan berjuang untuk membangun Indonesia yang lebih baik, bukan malah menyebarluaskan isu yang tidak berdasar.” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, pihaknya juga ingin mengajak semua pihak untuk terus memiliki semangat optimisme dan kepercayaan diri untuk membangun masa depan Indonesia.
“Kami percaya bahwa dengan kerja sama dan semangat yang tepat, kita dapat mengatasi berbagai tantangan dan mencapai tujuan yang kita inginkan. Sebagai muslim, kita harus memiliki kepercayaan diri bahwa Allah SWT akan selalu membantu kita dalam menghadapi tantangan.” tandasnya.
